--> Perhitungan Jumlah Lilitan Trafo Dan Diameter Kawat Email Pada SOS HB SMPS - Xperiment n Xperience
Home SMPS

Perhitungan Jumlah Lilitan Trafo Dan Diameter Kawat Email Pada SOS HB SMPS

Rumus yang digunakan pada Perhitungan Jumlah Lilitan Trafo Dan Diameter Kawat Email Pada SOS HB SMPS ini merupakan rumus untuk SMPS yang secara keseluruhan menggunakan topologi Half-Bridge atau topologi HB. Sehingga perhitungan pada tulisan ini dapat digunakan pada SMPS lain yang menganut sistem sama yaitu menggunakan topologi HB. Kita mulai dengan memperhatikan rumus dibawah ini.

perhitungan jumlah lilitan trafo

Nilai Ae (Effective cross-sectional area) dapat diperoleh dari datasheet core yang akan digunakan. Nilai pada datasheet menggunakan satuan mm² sedangkan rumus menggunakan satuan cm², jadi nilai pada datasheet harus dibagi 100 sebelum dimasukkan kedalam rumus.

Untuk nilai Bmax apabila tidak ditemukan pada datasheet dapat menggunakan kisaran nilai 1000 sampai 2000, normalnya gunakan nilai 1500. Semakin kecil nilainya akan berakibat pada kurangnya pemanfaatan core, sebaliknya semakin besar nilainya akan mempermudah core mengalami saturasi yang ditandai dengan core cepat panas.

Contoh untuk ferit core EER42 dengan Ae 1,76 cm² dan dengan Bmax 1500 pada frekuensi oscillator 73 KHz jumlah lilitan primer yang dibutuhkan sebanyak 20 lilit.

Selain penggunaan rumus kita dapat juga menggunakan aplikasi Android untuk menghitung nilai induktansi lilitan primer. Aplikasi ini dapat diperoleh melalui Playstore. Dengan menggunakan aplikasi ini kita akan membutuhkan alat ukur untuk mengetahui besar nilai induktansi lilitan primer yang telah dibuat.

perhitungan jumlah lilitan trafo

Tetapkan nilai XL pada 1 KΩ dan masukkan frekuensi maka akan didapat nilai induktansi L sebagai nilai induktasi untuk lilitan primer.

Dengan mengetahui banyaknya jumlah lilitan pada lilitan primer akan mempermudah dalam menghitung tegangan output sekunder yang diinginkan.
Perlu diketahui bahwa pada topologi Half-Bridge (HB) tegangan referensi primer trafo sebesar 150 Volt.

Contoh jika diketahui gulungan primer sebanyak 20 lilitan, maka setiap lilitan mempunyai tegangan sebesar 150/20 = 7,5 Volt. Hasil ini digunakan sebagai referensi perhitungan pada tegangan sekunder trafo.
Misalnya dengan jumlah lilitan sebanyak 10 lilit pada sekunder akan menghasilkan tegangan sebesar 75 Volt, 12 lilit akan menghasilkan tegangan sebesar 90 Volt.

Tentang besaran kawat yang digunakan dapat mengacu pada tabel dibawah ini.

Perlu diperhatikan bahwa dalam perhitungan arus menggunakan ukuran luas penampang kawat email bukan diameter. Ukuran diameter hanya digunakan untuk menghitung luas penampang kawat email.
Sebagai contoh kawat yang digunakan berdiameter 0,6 mm sebanyak 6 rangkap maka total luas penampang kawat adalah 0,282 x 6 = 1,692 mm².

Sehingga didapat besaran arus yang mampu dilewatkan ± 10A.
Jadi sudah dapat dihitung daya yang tersedia pada lilitan primer trafo adalah 150 Volt x 10 Ampere = 1500 Watt. Ini merupakan daya maximal yang tersedia pada sisi primer trafo.

Jika SMPS mempunyai efisiensi sebesar 85% maka sisi sekunder akan memperoleh daya maksimal sebesar ± 1200 Watt.
Meskipun pada sisi sekunder trafo juga menggunakan luas penampang yang sama yaitu 1,692 mm² dengan besaran arus 10A dan tegangan output 90 Volt simetris yang secara hitungan akan memiliki daya sebesar 1800 Watt namun karena dibatasi oleh efisiensi topologi rangkaian maka daya sebesar 1800 Watt itu tidak akan tercapai.

Namun jika ingin mendapatkan hasil terbaik maka upaya optimasi perlu dilakukan diantaranya menambah luas penampang kawat lilitan primer, menggunakan ferit dengan ukuran lebih besar, menggunakan mosfet dengan kemampuan arus lebih tinggi, menaikkan frekuensi oscillator, membuat layout rangkaian yang memenuhi aturan dan kaidah, dll.
Selebihnya dalam upaya untuk mendapatkan hasil terbaik diperlukan usaha pendewasaan secara mandiri dengan memperbanyak praktek dan percobaan untuk menambah pengalaman.

Pepatah orang bijak mengatakan :
"Experience is the best teacher".

Salam Xperiment.

Baca juga :

44 comments:

  1. Untuk lilitan trafo utama harus NP1 NS1 NS2 NP2 atau cukup NP NS1 NS2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh pilih salah satunya yg dianggap lebih mudah. Tapi direkomendasikan menggunakan NP1-NS1-NS2-NP2

      Delete
    2. Kawat pakai 1.6mm.tunggal bisa g??

      Delete
  2. asalamualaikum admin mw tanya nama apk nya apa ya di playstor sya nyari ko ga ketemu..ketemu nya yg lain bukan yg seperti gambar di atas..??🙏🙏

    ReplyDelete
  3. Sya nyari apk electronic toolbox sprti di atas ko ngga nemu mbah...

    ReplyDelete
  4. Pak mau tanya cara gulung trafo etd 49 np1,np2,ns1,ns2,extra apa np1,ns1,ns2,np1,extra

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bg lilitan pd trafo etd49, utk np ny sebaik ny brpa lilit ya bg..🙏

      Delete
    2. Perhitungannya ada pada tulisan lain blog ini, silahkan buka daftar isi blog

      Delete
  5. Berarti kalau lilitan primer 20 lilit di bagi dua ya,misal,np1-ns1-ns2-np2 berarti lilitan primer np1 10 lilit np2 10 lilit,,,apakah begitu?

    ReplyDelete
  6. Jadi lilitan primer np1 dan np2 10 lilit 10 lilit ya

    ReplyDelete
  7. pak kalau saya pake kawat tunggal untuk np 1mm dan ns 1.4mm bisa ga pak ..saya pakai travo ee42???
    tolong jawab yah pak guru..
    terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sangat bisa, silahkan langsung dicoba.
      Jika ada kendala mari kita diskusikan semoga saya bisa membantunya.
      Terima kasih juga atas partisipasinya.
      Kalau boleh login ke akun google dulu biar ada namanya ya mas

      Delete
  8. Sangat sangat bermanfaat selamanya....terimakasih kak..
    Mau tanya kak?
    Untuk smps hb cara melilit apakah np1,np2,ns1,ns2,extra gitu kak?
    Ditunggu jawabanya
    Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh np1-np2-ns1-ns2 tapi para produsen profesional menggunakan np1-ns1-ns2-np2 dan biasanya lilitan extra posisinya paling luar.
      Pilih saja susunan mana yg dianggap lebih mudah proses melilitnya karena hasilnya pun akan tetap sama.
      Trima kasih juga ya kak atas partisipasinya

      Delete
  9. Penampang itu apa mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penampang merupakan permukaan bidang dan yg dimaksud pada tulisan diatas adalah permukaan kawat. Biasanya kita mengukur kawat hanya dengan mengetahui diameter lingkarannya saja. Tapi untuk mengetahui berapa luas penampang kawat dibutuhkan ukuran diameter kawat untuk menghitungnya.
      Biar tidak repot menghitung lagi maka diatas sudah disediakan tabel ukuran diameter dan luas penampang kawat.
      Misalnya diameter kawat 1 mm maka luas penampang kawatnya adalah 0,785 mm² dan mampu dialiri arus hingga 5 Ampere. Semakin besar luas penampang kawat maka semakin besar juga kemampuannya untuk melewatkan arus.
      Semoga jawabannya bisa dipahami

      Delete
  10. Maaf mau tanya, saat penghitungan dengan aplikasi kenapa nilai xl ditetapkan 1kohm, apakah nilai tersebut sudah pasti atau dapat berubah karena situasi tertentu ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nilai XL 1KOhm merupakan besaran standar dari reaktansi induktif untuk trafo smps. Untuk mendapatkan hasil terbaik diperlukan percobaan yang berulang-ulang sampai mendapatkan hasil maksimal.
      Maaf ya baru sempat balas 🙏

      Delete
  11. Saya ingin bljr smps yg sgt sederhana yaitu sos...berkat bimbingan dari sini (master smps)saya jadi bisa mengerti dan bisa gulung travo ferit Alhamdulillah berhasil pokoknya isdebessss
    Slm Sukses selalu 👍👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siip... 👍
      Trimakasih testimoni dan partisipasinya.
      Sukses ya buat kita semua 🙏

      Delete
  12. pak saya lilit np 22 lilit kok cuma terbaca 1,2mh ferit saya yakin gk ada gapnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba bersihkan gap nya biar sambungan nya bisa menempel sempurna. Jika masih sama berarti permeabilitas ferit rendah atau lilitan ada yg short

      Delete
  13. numpang tanya bang saya lilit 18/22 lilit NP kok ketemu 1.5mh ya bang??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba periksa gap ferit mungkin kotor. Usahakan gapnya rapat.
      Maaf baru sempat balas

      Delete
  14. pk idealnya untuk besaran kawat antara Np dan Ns sama atau lebih besar Ns seperti travo Besi...?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lilitan sekunder memang butuh kawat lebih besar dari pada lilitan primer, sebab butuh arus keluaran lebih besar, sama seperti trafo besi.
      Maaf baru sempat balas

      Delete
  15. Pak mksudnya kawat 0,6 mm sebanyak 6 rangkap itu gimna? Mksdnya 6 lilitan gtu apa bukan saya masih bingung sama bahasa 6 rangkap

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maksudnya rangkap = paralel. Semoga bisa dipahami.
      Maaf baru sempat balas

      Delete
  16. Replies
    1. Perhitungannya ada pada tulisan lain blog ini.
      Maaf ya baru sempat balas

      Delete
  17. Assalamualaikum
    Cara memasukkan nilai ke rumus diatas gimana mas
    Tolong dimasukkan data diatas ke rumus biar saya paham dimana hasil 20 lilit

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumussalam.
      Silahkan baca perlahan-lahan mas, jangan buru-buru, pasti mas nya paham.
      Maaf ya baru sempat balas

      Delete
  18. Kalau np langsungsatu lilitan antara 18L -22L bisa gak.. utk ferit non gap .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sangat bisa, silahkan dicoba.
      Maaf ya baru sempat balas

      Delete

to Top