Bagi para pemula seperti saya yang ingin belajar membangun sebuah smps, adalah pilihan yang tepat jika memilih smps jenis SOS ini untuk dipelajari. Sebab dari skemanya saja jelas terlihat bahwa smps jenis ini memiliki rangkaian yang sederhana dan menggunakan topologi half bridge.
Daya yang dihasilkan pun lumayan besar hingga mampu menyamai bahkan mengalahkan trafo konvensional 20 ampere dengan bobot dan biaya yang lebih ringan.
Bagian pertama yang penting untuk dipelajari adalah pembuatan trafo osilator, yang sebelumnya sudah pernah dibahas.
Perlu diperhatikan bahwa ferit yang digunakan untuk osc adalah ferit non gap atau ferit yang tidak memiliki celah udara agar dengan jumlah lilitan yang lebih sedikit akan dicapai nilai induktansi yang besar, juga agar SMPS gampang start. Jika SMPS mengalami gagal start saat dicolok listrik kemungkinan besar kesalahan ada pada trafo osc jika komponen pada rangkain osilator sudah terpasang dengan benar dan tidak bermasalah sebab tegangan untuk mengaktifkan mosfet berasal dari tegangan pada lilitan sekunder trafo osc.
Jika SMPS sudah menyala normal namun beberapa saat kemudian trafo osc mengalami panas berlebihan barulah ferit dapat diberi gap atau celah udara dengan mengganjal setiap ujung sambungan ferit menggunakan isolasi tipis. Namun tindakan ini akan mengakibatkan penurunan nilai induktansi pada jumlah lilitan yang sama saat sebelum dan sesudah diberi celah udara, dengan kata lain jumlah lilitan primer harus ditambah untuk mengejar nilai induktansi yang diharapkan juga lilitan sekunder agar menghasilkan tegangan yang mampu mengaktifkan mosfet. Trafo utama dan trafo osc harus menggunakan trafo dengan ferit non gap.
Tahap berikutnya adalah perhitungan jumlah lilitan trafo yang sudah dibahas pada tulisan sebelumnya.
Sebelum melakukan tes awal jangan lupa memasang seri sebuah lampu bohlam ±100 Watt pada input 220 volt sebelum dicolok kejala-jala listrik PLN yang bertujuan untuk menghindari kejadian atau kerusakan fatal jika sekiranya masih terdapat kesalahan dalam pemasangan komponen.
Tes awal atau tes nyala dapat dilakukan jika semua komponen pada bagian primer sudah terpasang dan lilitan primer trafo dapat digantikan dengan lampu bohlam ±100 Watt, ini sekedar memastikan bahwa rangkaian osilator/osc sudah bekerja dan mampu mengaktifkan mosfet serta memastikan frekuensi yang dihasilkan sudah sesuai perhitungan dan keinginan. Penentuan frekuensi kerja osilator sebaiknya disesuaikan dengan spesifikasi mosfet yang akan digunakan.
Ukur frekuensi menggunakan esr digital dengan menghubungkan probe esr dengan pin gate mosfet baik pada mosfet low side maupun mosfet high side secara bergantian, sebaiknya frekuensi hasil pengukuran pada kedua mosfet memiliki hasil pengukuran yang sama. Jika pengukuran menunjukkan hasil yang berbeda, gunakan hasil ukur yang mempunyai nilai lebih rendah sebagai patokan.
Sebenarnya hasil pengukuran frekuensi yang berbeda pada kedua pin gate mosfet mengindikasikan adanya frekuensi liar pada rangkaian. Upaya untuk menghindari atau meminimalisir hal tersebut antara lain pemasangan komponen yang tidak semrawut usahakan pemasangan komponen serapi mungkin, pasang komponen serapat mungkin dengan pcb usahakan kaki komponen sependek mungkin dengan titik solderan, potong kelebihan kawat kaki komponen dari titik solderan, pasang ferit bead pada setiap kaki mosfet minimal pada pin gate mosfet, pasang shield berupa plat tembaga tipis pada setiap lapis lilitan trafo minimal pada sisi terluar yang membungkus bodi trafo, dan yang terakhir adalah yang paling ribet yaitu mengubah layout pcb. Upaya ini juga merupakan usaha untuk meminimalisir efek silang konduksi yang akan merusak mosfet.
Jika semua komponen telah terpasang lengkap dengan trafo dan setelah tes nyala rangkaian sudah beroperasi secara aman dan normal maka lampu bohlam pada input 220 volt dapat dilepas sebelum melakukan tes load.
Tes load bertujuan untuk mengetahui besaran daya maksimal yang dihasilkan oleh rangkaian pada beban tertentu. Gunakan dummy load yang bersifat resistif dan mulailah dengan dummy load pada resistansi tinggi kemudian perlahan diturunkan ke resistansi rendah
Catatan penting :
- Jiika layout menggunakan dioda zener 91 volt pada rangkaian osilator dan kita kesulitan untuk mendapatkannya, zener 91 volt dapat diganti dengan zener 1N4148 atau diganti resistor 470KΩ.
- Semakin tinggi frekuensi osc semakin sedikit jumlah lilitan trafo utama namun daya yang dihasilkan semakin besar dengan catatan mosfet yang digunakan mampu beroperasi pada frekuensi tinggi juga ditunjang hal-hal lainnya.
- Rangkaian osc merupakan jantung rangkaian SMPS ini sehingga hasil akhir keseluruhan sangat dipengaruhi oleh rangkaian osc.
- Standar jumlah lilitan trafo osc yaitu Np:Ns:Ns = 190:20:20. Boleh dikurangi atau dilebihkan, jika ingin frekuensi tinggi gunakan jumlah lilitan Np:Ns:Ns = 100:12:12.
- Pemahaman, pengalaman dan percobaan berulang-ulang sangat dibutuhkan untuk mencapai hasil akhir yang memuaskan.
PERINGATAN !!!
RANGKAIAN INI TERHUBUNG LANGSUNG DENGAN JARINGAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI YANG MEMILIKI RESIKO BAHAYA DAN KEJUTAN LISTRIK.
DIPERLUKAN PERHATIAN KHUSUS DAN TINDAKAN HATI-HATI DALAM BEKERJA.
UTAMAKAN KESELAMATAN !!!
Silahkan menuju KESINI jika ingin membuatnya.
Selamat berkarya dan Salam Xperiment.
Om steknoz, tolong buatin skema sos smps untuk dc dc dong. Saya berencana buat untuk kebutuhan TOA, dan fullrange 12 an. acara dipedesaan yang akses listriknya tidak memungkinkan. Jadi hanya memungkinkan pake baterai 12v lead acid.
ReplyDeleteRencana untuk mensetrum 2x power class d200.
Terima kasih. Semoga harinya menyenangkan.🤩🤩
Sudah banyak beredar rangkaian dc to dc simetris bahkan banyak dijual dengan harga murah
Deletemau tanya pak, kalo saat ini osc pada frek 21.5khz jika ingin menaikkan frekuensi yg perlu dirubah lilitan pada core osc atau juga core ocp nya? posisi core osc warna abu" np78 ns 9 :9 ? core ocp np 35 ns 1
ReplyDeleteNilai induktansi lilitan trafo osc sangat berpengaruh pada frekuensi. Semakin besar nilai induktansinya (semakin banyak jumlah lilitan) maka frekuensi osc yang dihasilkan akan turun, begitu juga sebaliknya. Ocp tidak ada hubungannya dengan frekuensi. Agar lebih mudah memahaminya silahkan baca tulisan lain pada blog ini.
DeleteR1k yg seri 470pf panas berasap.itu penyebabnya ap mas...ganti2 ferit 0sc ttp panas
ReplyDeletePeriksa komponen lain apa sudah sesuai atau ada yang berbeda dan coba naikkan induktansi trafo osc. Gunakan bohlam sebagai pengganti trafo utama untuk pengetesan. Jika sudah dirasa aman barulah pasang trafo yang induktansinya matching dengan frekuensi osc.
Delete470pf pake 0.47nf, ini jadi masalah saya ganti 330pf R1k adem 0sc 190 20 20. Banyak
ReplyDeleteTemen2 grup fb belajar dr blog ini..terus berkarya mas..
Terima kasih sudah menjadikan blog ini sebagai referensi
DeleteMAS .. zener menggunakan yang 15 v/0,5 watt apa masih bisa..? atau bahaya.. trims
ReplyDeleteZener 15V sebaiknya 1 watt. Maaf baru sempat balas
DeleteSmps saya blom star untuk 470 pf saya ganti 104 mau start tapi fet panas sebelah itu kenapa ya.
ReplyDeleteKapasitor resonansi klo blh jgn jauh dari 470pF amannya 100pf-680pf. Klo tidak mau start masalahnya ada pada rangkaian oscillator. Klo boleh komennya pada postingan yg layoutnya digunakan biar saya gampang kasih saran
DeleteMau tanya bang dioda db3/diac sering mati/gosong kira2 yang salah apanya y bang
ReplyDeleteSy tdk pernah mengalami kasus db3 yg serius mati. Coba diperiksa nilai komponen pada rangkaian osc terutama R 220K.
DeleteSemoga masalahnya cepat teratasi
Om mau tanya
ReplyDeleteKenapa smps saya panas saat d beri beban,terutama pada trafo farrit utamanya.
Mohon penjelasannya,terimakasih
Kalau panasnya normal itu tandanya trafo sudah bekerja secara maksimal, sebaliknya trafo dingin tandanya trafo kurang bekerja atau belum mengeluarkan tenaganya. Jika trafo panasnya tidak wajar kemungkinan bebannya sangat berat
DeleteOm mau tanya
ReplyDeleteKenapa smps saya panas
Terutama d bagian fravo ferrit utama panasnya
Mohon pencerahsnnya om
Terima kasih
Sdh dijawab diatas, maaf baru sempat balas
DeleteTrafo osc nya bekas psu komputer bisa ga?
ReplyDeleteSangat bisa
DeleteKalo trafo nya bekas psu komputer bisa ga?
ReplyDeleteBisa tapi pin nya harus menyesuaikan layout pcb
DeleteKalau R resonansi panas wajar ga atau ada masalah
DeleteKalau R resonansi panas wajar ga atau ada masalah
DeleteWajar dan normal
Deletemas resistor 220om yg di seri c222 ..di bagian kaki travo primer fungsinya apa .soalya puya saya resistornya puanas.. apa bisa di ganti dengan resistor ukuran lain
ReplyDeleteItu adalah rangkaian snubber dan resistor nya memang panas. Fungsinya untuk memproteksi terjadinya lonjakan tegangan agar mosfet aman, fungsi lainnya kerugian daya dapat dikurangi agar smps lebih efisien
DeleteSaya mau ikut nanya kalau trafo utama lilitan primernya kebanyakan apa pengaruhnya
DeleteOutput loyo atau tidak maksimal.
DeleteMaaf ya baru sempat balas
Mass saya membuat smps sesuai dengan skema diatas tapi ada problem mass , saat saya tes dengan lampu bohlam sebagai pengganti trafo utama , R 100K panas banget R 1K panas juga R 220 ohm juga panas sedangan osc adem adem aja hanya mosfet yang hangat baru di nyalakan sekitar 2 mnitan osc 190:20:20 ? Permasalahannya dmna ya mass
ReplyDeleteKawat lilitan buat osc baru apa bekas? Kalau bekas kemungkinan terjadi short.
DeleteMaaf ya baru sempat balas
om mau tanya fungsi dioda zenner 15 v dan 4148 kenapa berhadapan kyak gitu...
ReplyDeletedan saya ingin memahami cara kerjanya dulu baru praktik maaf dan trimakasih sebelumnya..
Biar tegangan Vgs tidak lebih dari 16v.
DeleteMaaf ya baru sempat balas
mas trafo emi filter meleleh kenapa ya mas
ReplyDeleteKemungkinan penyebabnya banyak mas. Jika beban terlalu tinggi harus pakai yg besar, bisa juga karena lilitan short atau induktansi terlalu kecil, ada kemungkinan juga arah lilitannya saling berlawanan.
DeleteMaaf ya baru sempat balas
untuk core hijau 2,5mm lilitan standar Np dan Ns berapa bang, dan resistor gate apakah perlu diganti?
ReplyDeleteKomponen pada layout tidak ada yang perlu diganti. Pemakaian core juga tidak terikat, hanya saja yg perlu diperhatikan adalah nilai induktansi lilitannya.
DeleteMaaf ya baru sempat balas