Pada tulisan kali ini saya akan membedah modem Nokia G-240W-F bekas Indihome. Tujuan pembedahan ini selain untuk mengetahui isinya juga menganalisis setiap blok dalam rangkaian yang akan didokumentasikan sebagai bahan referensi jika suatu saat menemui masalah dan kerusakan pada modem jenis ini.
Selain untuk tujuan tadi, beredar kabar atau isu bahwa modem ini memiliki kelemahan yaitu cepat panas dan lelet maka pembedahan ini dilakukan untuk membuktikan kabar tersebut. Banyak pelanggan Indihome didaerah saya yang mengeluhkan modem ini dan mereka meminta diganti dengan tipe lain, sehingga modem jenis ini sudah banyak yang nganggur.
Modem Nokia G-240W-F ini sekarang dimanfaatkan sebagai acces point oleh pelaku usaha WiFi hotspot meskipun ada sebagian juga yang enggan untuk menggunakan modem jenis ini mungkin karena alasan panas atau karena alasan lain.
Terlepas dari berbagai isu dan keluhan tadi, saya sendiri menemukan beberapa masalah pada modem ini yang berkaitan dengan hardware atau kerusakan komponen. Solusi untuk mengatasi beberapa masalah ini nanti akan kita bahas pada kesempatan berikutnya.
Pada tulisan ini saya hanya membahas blok rangkaian modem dan kelebihan yang dimiliki modem Nokia G-240W-F ini. Sebelum pembahasan lebih lanjut silahkan perhatikan gambar dibawah ini.
- Area yang diberi nomor 1 merupakan SoC atau CPU sebagai pusat kerja keseluruhan sistem pada modem ini. Agar dapat bekerja SoC ini mendapatkan suplai tegangan 1,1 Volt dari regulator nomor 8 dan tegangan 3,3 Volt dari regulator nomor 9.
- Area nomor 2 adalah RAM 128 MB yang merupakan tempat penyimpanan sementara ketika sistem sedang bekerja. Agar dapat bekerja RAM mendapatkan tegangan 1,2 Volt dari regulator nomor 10.
- Area nomor 3 adalah flash memory 16 MB yang merupakan tempat penyimpanan permanen dari keseluruhan sistem termasuk data konfigurasi yang dimasukkan saat melakukan pengaturan pada modem. Flash memory ini mendapatkan tegangan 3,3 Volt dari regulator nomor 9.
- Area nomor 4 adalah WiFi yang mendapatkan tegangan 1,2 Volt dari regulator nomor 10 dan tegangan 3,3 Volt dari regulator nomor 9.
- Nomor 5 adalah front end WiFi yang terhubung langsung ke antena dan mendapatkan tegangan 5 Volt dari regulator nomor 11.
- Area nomor 6 adalah rangkaian voice line yang akan berhubungan dengan pesawat telepon agar dapat menangani panggilan telepon dan chipnya mendapatkan tegangan 3,3 Volt dari regulator nomor 9.
- Area nomor 7 adalah regulator 5 Volt yang memberi tegangan kepada perangkat yang akan terhubung dengan usb port.
Itulah bagian-bagian penting dari modem ini yang perlu diketahui untuk memudahkan perbaikan jika suatu saat nanti modem jenis ini mengalami kerusakan.
Mengenai keluhan panas, memang benar modem ini akan terasa panas karena menggunakan heatsink atau aluminium dengan penampang yang agak luas dibagian atas modem dan tidak memiliki celah pembuangan panas sehingga sehingga panasnya terkurung didalam dan akan terakumulasi secara terus menerus tapi ini tidak jadi masalah yang berarti sebab sudah diperhitungkan oleh pihak produsen.
Tentang keluhan lelet, ini berhubungan dengan dengan jumlah klien yang dilayani dan berhubungan dengan power supply atau catu daya (adaptor) sebagai penyedia daya agar dapat bekerja maksimal.
Semakin banyak klien yang dilayani maka semakin banyak pula lalu lintas data yang ditangani sehingga membutuhkan konsumsi daya yang semakin besar sementara kebanyakan modem hanya menggunakan catu daya 12 Volt 1 Ampere padahal dari pihak produsen sudah sangat jelas mencantumkan bahwa modem ini membutuhkan catu daya 12 Volt 1,5 Ampere
Sampai disini mungkin kita sudah mengerti penyebab dari keluhan tadi dan sudah tau solusi apa yang akan diambil untuk mengatasinya.
Sebagai penutup, modem ini mempunyai kelebihan yaitu port ethernetnya sudah termasuk gigabit ethernet yang mendukung koneksi dengan kecepatan sampai dengan 1 gigabit, dan kelebihan ini dapat kita manfaatkan yang pembahasannya akan dimuat pada tulisan mendatang.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment